Minggu, 21 Juni 2015

Hikmah Dalam Setiap Kejadian



         Tak terasa sekarang sudah memasuki bulan suci Ramadhan, gue mengucapkan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa untuk Tahun 2015 Ini semoga puasa kita, ibadah kita diterima Allah SWT aamiin". Seharusnya jam segini tuh lagi pada shalat taraweh ya, tapi apa daya gue hanya berdiam diri dirumah. Biasa ada tamu bulanan yang tak diundang. Dari pada gue bengong ajah lebih baik gue ngeblog haha.
            Post-an ini sebenernya gak begitu penting, ini cuma cerita iseng ajah haha. Gue cuma pengen cerita kejadian yang gue alamin selama bulan mei kemarin. Menurut gue kejadian yang ada di bulan mei tuh complicated banget. Dari awal bulan mei mungkin sebenarnya udah dari akhir bulan maret sampe awal bulan mei gue kembali dekat dengan seseorang di masa lalu. Gue juga gak tahu kenapa bisa dekat lagi dengan 'dia'. Selama dekat dengan dia, gue kembali merasakan yang namanya Jatuh Cinta. Padahal untuk melupakan dia butuh waktu yang lama sampai akhirnya gue dan dia tidak satu sekolah. Mungkin namanya hati, siapa yang tahu kalau gue bakal Jatuh Cinta lagi sama dia.
             Selama akhir bulan maret sampai awal bulan mei, gue dan dia tidak mengalami pertengkaran. Kita sempat pergi bersama-sama. Hingga pada pertengahan mei, gue dan dia mengalami pertengkaran dan sempat berbaikan lagi. Tapi pada akhirnya gue mengalami pertengkaran yang fatal yang membuat gue dan dia akhirnya berjauhan. Pertengkaran ini membuat pikiran gue kacau, dan tepatnya kejadian ini saat gue sedang ujian tengah semester. Bayangkan saat sedang ujian tengah semester pikiran gue kacau banget, untuk belajar ajah gue udah gak mood. Waktu gue sedang kuis yang kebetulan gue sedang bertengkar dengan dia liat soal kuis ajah gue pengen nangis, pikiran gue kacau banget, kuis ini mata kuliah B.Inggris dan gue gak begitu mahir di  mata kuliah ini. Dalam hati gue bilang"mati lah ini gue ngisinya gimana". Akhirnya gue mensugestikan pikiran gue untuk fokus ngerjain soal kuis ini dan akhirnya gue mengerjakan soal tersebut.
              Tiba akhirnya pada akhir bulan mei. Dia ulang tahun. Karena jam 00.23 gue belum tidur, akhirnya gue menyempatkan diri untuk mengucapkan selamat ulang tahun ke dia. Setelah mengucapkan selamat, gue dan dia kembali ber-chat lagi hingga akhirnya gue memutuskan untuk tidak membalasnya lagi. Sampai tiba dipenghujung akhir bulan mei, gue memutuskan untuk tidak berteman lagi dengan dia karena gue gak mau masa lalu gue mengganggu kehidupan gue dimasa depan. Gue benar-benar ingin fokus kuliah, membahagiakan orang tua gue yang udah bersusah payah mencari uang buat gue kuliah. Mungkin keputusan ini berat banget buat gue karena menurut gue dia itu benar-benar orang yang membuat gue nyaman banget. Tapi gue gak mau sakit hati untuk sekarang karena akibatnya gue gak bisa fokus sama kuliah gue. Dengan berat hati gue bilang sama dia, setelah itu gue lega dan sedih karena harus meninggalkan orang yang gue sayangi.
               Mungkin menurut kalian gue lebay banget, tapi buat gue kejadian ini gak enak banget. Saat pikiran kacau, gue jadi gak bisa fokus sama ujian gue. Gue pun sempat mengalami galau yang rasanya itu gak enak banget. Mau melakukan sesuatu ajah rasanya gak bergairah banget. Akhirnya selama UTS belajar gue gak semaksimal seperti biasanya dan mood-moodan. Tanggal 5 juni adalah UTS gue yang terakhir di semester 2 ini ah betapa leganya akhirnya UTS selesai dan tinggal tunggu hasilnya. Gue benar-benar takut banget hasilnya jelek.
             Perkuliahan pun akhirnya kembali dimulai seperti biasanya. Hasil UTS pun akhirnya di bagikan. Setiap pembagian hasil UTS gue selalu deg-degan. Alhamdulillah gue mendapatkan nilai yang tidak gue sangka-sangka....memuaskan! walaupun ada beberapa mata kuliah yang nilainya tidak begitu bagus tetapi ah betapa senangnya gue. Gue senang banget karena gue tau belajar gue kemarin tuh benar-benar gak begitu serius dan gak semaksimal biasanya.
            Setelah pembagian hasil nilai UTS ini gue berfikir, ternyata kejadian kemarin ada hikmahnya. Hikmahnya adalah gue harus fokus untuk mengejar masa depan gue, lebih giat untuk belajar, lebih memperbanyak teman, menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama teman-teman atau sahabat-sahabat gue, dan gue memutuskan untuk tidak jatuh cinta disaat masa kuliah ini dan lebih tertarik untuk menyukai seseorang dengan sewajarnya saja, ya walaupun mustahil, tapi gue mau berusaha saja dulu siapa tau bisa. Karena menurut gue jika seseorang sudah siap untuk jatuh cinta, maka  kita juga harus siap mengalami sakit hati atau patah hati.
            Yups sekian post-an gue ini haha mungkin judulnya gak begitu nyambung sama postan ini dan menurut kalian garing, aneh, lebay dan lain-lain haha gue cuma pengen cerita-cerita sekalian belajar menulis dengan benar! hehe. Makasih buat yang sudah berkunjung ke blog gue!. Sekali lagi selamat berpuasa ya!!


source: Instagram @rahasiagadis

2 komentar:

  1. gue setuju sama kata-kata ini fa "jika seseorang sudah siap untuk jatuh cinta, maka kita juga harus siap mengalami sakit hati" :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwk yoman...kalau gak siap nanti pas pata hati trs meninggal kan bahaya :D

      Hapus