Sabtu, 30 Mei 2015

Manusia dan Harapan



Ilmu Budaya Dasar (Softskil)
“Manusia dan Harapan”

Nama              :       Syifa Rofiana Kuswandi
NPM               :       1A114629
Kelas              :       1KA38
Dosen              :       Bapak Sendy Eka Nanda









SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014 / 2015

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill).
Dalam penyelesaian tugas individu ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. terutama dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill) Bapak Sendy Eka Nanda yang telah membina penulis.
Penulis sadar masih banyak kekurangan didalam tugas individu ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga tugas kelompok ini bermanfaat. Amien


Bekasi, 30 Mei 2015
                                                                                                    Penulis






BAB I
PENDAHULUAN


Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan itu biasanya sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan. Misalnya, Rio yang hanya mampu membeli sepeda, tidak mungkin mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orangitu seperti peribahasa “Si Pungkuk merindukan bulan”.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapannya terwujud, maka selain berusaha dengan sungguh-sungguh, manusia tak lepas atau tidak boleh bosan berdoa. Hal ini disebabkan karena antara harapan dan kepercayaan itu tidak dapat dipisahkan. Harapan dan kepercayaan itu adalah bagian dari hidup manusia. Tiap manusia mempunyai harapan dan juga pasti mempunyai kepercayaan kepada Tuhan YME. Karena itu wajarlah kalau harapan itu banyak menimbulkan daya kreativitas seniman untuk mencipta seni. Banyak hasil seni seperti: seni sastra, senipatung, seni film, seni lukis, seni musik, filsafat yang lahir dari kandungan harapan dan kepercayaan.
Tuhan adalah tumpuan segala harapan. Kepada-Nya kepercayaan di utamakan sepenuhnya. Berhasil tidaknya suatu harapan itu tergantung dari usaha orang yang mempunyai harapan. Dengan terbahasnya masalah kehidupan manusia ini, diharapkan kita semua terbuka hati dan pikiran, sehingga mempunyai persepsi, penalaran, wawasan yang luas dan mendalam tentang kehidupan manusia yang tertuang dalam hasil budaya. Dengan melalui hasil budaya bangsa diharapkan pula kita akan dapat memahami dan menghayati tingkah laku, norma-norma social dan nilai-nilai yang terkandung dalam hasil budaya itu, sehingga kita akan lebih manusiawi sebagai salah satu ciri manusia Indonesia seutuhnya.





BAB II
       PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Harapan
Harapan adalah keyakinan emosional pada kemungkinan hasil positif yang berhubungan dengan kejadian dan keadaan hidup. Harapan membutuhkan tingkat ketekunan yaitu percaya bahwa sesuatu itu mungkin terjadi bahkan ketika ada indikasi sebaliknya. Rasa keyakinan dalam pengertian ini sangat dekat dengan makna yang diberikan kepada iman. Contoh termasuk harapan yaitu berharap untuk mendapatkan kaya, berharap seseorang yang sembuh dari penyakit, atau berharap bahwa seseorang memiliki perasaan timbal balik cinta.
Kepercayaan pada hasil yang positif berkaitan dengan kejadian dan keadaan dalam kehidupan seseorang. Keputusasaan adalah kebalikan dari harapan. Harapan merupakan "perasaan apa yang diinginkan dapat memiliki atau dimiliki atau berharap sebuah peristiwa akan berubah untuk yang terbaik" atau tindakan " melihat ke depan untuk sesuatu dengan keyakinan keinginan yang masuk akal" atau "merasa sesuatu yang diinginkan dapat terjadi ". Definisi lain adalah "untuk menghargai keinginan dengan antisipasi", "menginginkan dengan harapan didapatkannya", atau "untuk mengharapkan dengan percaya diri".

2.2  Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan se efektif dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.

2.3  Pengertian Doa
Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Doa adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala problematika yang sedang kita hadapi.
Pengertian doa bagian dari ibadah adalah bahwa kedudukan doa dalam ibadah ibarat mustaka dari sebuah bangunan mesjid. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat serta syiar dalam sebuah peribadatan. Dikatakan demikian karena doa adalah bentuk pengagungan terhadap Allah dengan disertai keikhlasan hati serta permohonan pertolongan yang disertai kejernihan nurani agar selamat dari segala musibah serta meraih keselamatan abadi.

2.4  Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan - langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

2.5  Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya
Dasar dari semua ini adalah kebenaran. Kepercayaan dapat di bedakan menjadi:
1.      Kepercayaan kepada diri sendiri
Ini ditanamkan pada diri manusia yang memang harus di teguhkan di hati. Percaya terhadap diri sendiri menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang di serahkan atau di percayakan kepadanya.

2.   Kepercayaan kepada orang lain
Ini merupakan kepercayaan terhadap saudara atau orang di sekitar kita. Kepercayaan kepada orang lain tentu saja percaya kepada kata hatinya,perbuatan yang sesuai kepada kata hati,ataupun terhadap kebenaranya.
3.   Kepercayaan kepada pemerintah
Pandangan demokratis adalah kedaulatan di tangan rakyat. Negara yang hanya sebagai keutuhan totalitas yang ada disebut negara totaliter. Negara yang masyarakatnya tidak mempunyai hak disebut negara diktaktor.
4.      Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan ini amat penting karena merupakan tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Kepercayaan kepada Tuhan sangatlah penting karena menghubungkan tali kuat Tuhan menolong umatnya. Jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari Tuhan, manusia harus percaya kepada Tuhan sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya jat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta berserta isinya merupakan koneksinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan perhujudan kepada jat tersebut.







BAB III
        PENUTUP


Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Harapan bukan hanya terucap dari mulut saja melain dan dengan usaha dan doa, tanpa usaha dan doa pasti harapan terbuang dengan sia-sia. Harapan juga, harus dibarengi oleh rasa optimis karena optimis adalah factor mengharapkan sesuatu yang terbaik dari situasi tertentu.


Pertanyaan
1.      Harapan adalah
a.       keyakinan emosional pada kemungkinan hasil positif yang berhubungan dengan kejadian dan keadaan hidup
b.      keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi
c.       seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan
d.      orang takut  kehilangan  hak-haknya
2.      Apa penyebab manusia mempuyai harapan?
a.       Orang takut kehilangan hak-haknya
b.      dorongan kodrat manusia sebagai makhluk social
c.       seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan
d.      keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi
3.      Kepercayaan adalah
a.       keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi
b.      keyakinan emosional pada kemungkinan hasil positif yang berhubungan dengan kejadian dan keadaan hidup
c.       hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran
d.      seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan
4.      Doa Adalah
a.       sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.      keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi
c.       keyakinan emosional pada kemungkinan hasil positif yang berhubungan dengan kejadian dan keadaan hidup
d.      hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran
5.      berikut ini macam-macam kepercayaan, kecuali
a.       Kepercayaan kepada diri sendiri
b.      Kepercayaan kepada orang lain
c.       Kepercayaan kepada pemerintah
d.      Kepercayaan kepada makhluk gaib



DAFTAR PUSTAKA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar