Sabtu, 30 Mei 2015

Manusia dan Kegelisahan



Ilmu Budaya Dasar (Softskil)
“Manusia dan Kegelisahan”

Nama              :       Syifa Rofiana Kuswandi
NPM               :       1A114629
Kelas              :       1KA38
Dosen              :       Bapak Sendy Eka Nanda









SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014 / 2015


KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill).
Dalam penyelesaian tugas individu ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. terutama dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill) Bapak Sendy Eka Nanda yang telah membina penulis.
Penulis sadar masih banyak kekurangan didalam tugas individu ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga tugas kelompok ini bermanfaat. Amien


Bekasi, 29 Mei 2015
                                                                                                    Penulis








BAB I
PENDAHULUAN


Manusia terkadang pernah mengalami beberapa permasalahan yang dapat membuat seseorang mengalami kegelisahan. Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berartikan  tidak tentram hatinya atau cemas. Kegelisahan dapat diketahui melalui gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Nyatanya banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi gelisah. Diantaranya ada perasaan tidak tenang dan lain sebagainya. Timbulnya rasa gelisah didalam diri manusia dapat disebabkan karena ada rasa takut yang berlebihan karena takut kehilangan atas hak nya dan penyebab yang lain nya.
Dalam menghilangkan perasaan gelisah, ada beberapa cara yang perlu kita ketahui dalam mengatasi kegelisahan. Diantaranya dengan bersikap tenang dan memerlukan sedikit pemikiran untuk intropeksi diri. Apabila kita sudah mengetahui beberapa cara untuk mengatasi kegelisahan, maka perasaan gelisah dapat dihilangkan atau diatasi. Sesuai dengan penjelasan diatas, di dalam makalah ini akan lebih dibahas tentang manusia dan kegelisahan.








BAB II
PEMBAHASAN



2.1  Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.
Kegelisahan di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh kasusnya, seperti masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Manusia yang merasa gelisah seringkali tidak dapat menjalankan pekerjaan dengan baik karena selalu merasa tidak tenang dalam hidupnya.Bahkan orang tersebut tidak memiliki dasar dalam melakukan suatu kegiatan.Semua itu di sebabkan oleh karena manusia mempunyai hati dan perasaan yang takut akan kehilangan nama baik dsb.Bentuk kegelisahan bisa bermacam-macam,misalnya merasa terasing,kesepian dan ketidakpastian akan suatu masalah.

2.2  Sebab – Sebab Orang Gelisah
Sebab-sebab  orang  gelisah  adalah  karena  pada  hakekatnya   orang takut  kehilangan  hak-haknya.  Hal itu adalah  akibat dari suatu ancaman,  baik ancaman  dari luar  maupun  dari  dalam. Contohnya bila ada suatu  tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam  akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus. Misalnya hak  hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan,   hak  kemerdekaan  hid up, dan mungkin  hak  nama  baik.



2.3  Usaha – Usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi  kegelisahan  ini pertama-tama  harus  mulai  dari diri  kita sendiri,  yaitu  kita harus  bersikap  tenang.  Dengan  sikap  tenang  kita  dapat  berpikir  tenang,  sehingga   segala kesulitan  dapat  kita atasi.
Cara lain yang mungkin juga  baik untuk digunakan  dalam  mengatasi  kegelisahan atau kecemasan  yaitu dengan memerlukan  sedikit pemikiran; pertama-tarna,  kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi).  akibat yang paling buruk yang bagaimanakah   yang akan kita tanggung  atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya  dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan  olch kecernasan tersebut  dan  bila kita  tidak dapat  mengatasinya,  kita dapat  mempersiapkan   diri  untuk menghadapinya,karena  tidak  semua  pengalaman   di  dunia  ini  menyenangkan. Yang kedua  kita  bersedia  menerima   akibatnya  dengan  rasa  tabah  dan  senang  hati  niscaya kecemasan  tersebut  akan sirna dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan  bersama-sama berjalannya waktu  kita  dapat  mencoba  untuk   memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat  timbulnya  kecernasan, dengan demikian kita  akan  tidak merasakan  lagi adanya  rasa  kecemasan  / kegelisahan  dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan  yang paling  ampuh  kita memasrahkan   diri kepada Tuhan.Kita  pasrahkan  nasib  kita  sepenuhnya  kepada-Nya,   kita  harus  percaya  bahwa Tuhanlah  Maha  Kuasa.  Maha Pengasih,  Maha penyayang  dan  Maha  Pengampun.

2.4  Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal,sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

2.5  Kesepian
Kesepian adalah tatkala seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan. Walaupun banyak orang yang ada di sekitar dirinya secara fisik, namun kesepian adalah yang paling mendominasi jiwanya. Memang sulit untuk mencari kalimat yang pas untuk mendefinisikan kondisi kesepian. Akan tetapi pada dasarnya kesepian lebih pada keadaan jiwa manusia. Yang dapat mendeteksi apakah seseorang kesepian atau tidak adalah orang itu sendiri. Dalam ilmu psikologi, satu-satunya yang mempelajari fenomena ini, ada beberapa gejala yang menandakan jiwa seseorang sedang kesepian, yakni:
1.      Suka termenung atau melamun lama sekali
2.      Merasakan kehampaan tanpa sebab yang jelas
3.      Melakukan kesalahan berulang-ulang dan sangat sering
4.      Tidak bisa berkonsentrasi dengan sepenuh hati
5.      Fokus pada inti pembicaraan menjadi hilang
6.      Pada suatu kondisi tertentu, orang yang kesepian merasakan depresi atau frustasi


2.6  Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

2.7  Usaha – Usaha Mengatasi Ketidakpastian
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebab itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami, baru berkurang kesombongan, tetapi mungkin tidak. Andai kata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.



BAB III
        PENUTUP


Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak memperdulikan  segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan.
Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama lain. Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan yang dialami seseorang bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena kesepian itupun bisa saja menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi merupakan perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri. Untuk mengatasi kegelisahan yang dialami manusia, cara yang paling ampuh adalah kita dituntut untuk bersifat qana’ah (berpikir positif) kembalikan semuanya kepada Allah SWT dan selalu mengingat Dia.


Pertanyaan
1.      Kegelisahan adalah
a.       hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi
b.      orang takut  kehilangan  hak-haknya
c.       keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi
d.      seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan
2.      Keterasingan adalah
a.       hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain
b.      seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan
c.       orang takut  kehilangan  hak-haknya
d.      keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi
3.      Kesepian adalah
a.       keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi
b.      seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan
c.       orang takut  kehilangan  hak-haknya
d.      hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain
4.      Ketidakpastian adalah
a.       orang takut  kehilangan  hak-haknya
b.      hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain
c.       keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi
d.      seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan
5.      Berikut ini merupakan gejala ketika jiwa seseorang sedang kesepian, kecuali
a.       Suka termenung atau melamun lama sekali
b.      Merasakan kehampaan tanpa sebab yang jelas
c.       Melakukan kesalahan berulang-ulang dan sangat sering
d.      Bercanda bersama teman-teman


DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar