Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Ada berbagai
macam budaya, salah satunya adalah budaya organisasi.
Budaya Organisasi adalah sebuah karakteristik yang dijunjung
tinggi oleh organisasi dan menjadi panutan organisasi sebagai pembeda antara
satu organisasi dengan organisasi yang lain. atau budaya organisasi juga
diartikan sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang diterima dan dipahami
secara bersama oleh anggota organisasi sebagai dasar dalam aturan perilaku yang
terdapat dalam organisasi tersebut. Fungsi budaya organisasi yaitu:
1.
Perasaan Identitas dan Menambah
Komitmen Organisasi.
2.
Alat pengorganisasian anggota
3.
Menguatkan nila-nilai dalam
organisasi
4.
Mekanisme kontrol perilaku
5.
Mendorong dan meningkatkan kinerja
ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang.
Menurut Robbins
(1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1.
Inovasi dan pengambilan resiko.
Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
2.
Perhatian terhadap detail. Sejauh
mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian
terhadap detail.
3.
Orientasi hasil. Sejauh mana
manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan
untuk mencapai hasil tersebut.
4.
Orientasi orang. Sejauh mana
keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi
itu.
5.
Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan
kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
6.
Keagresifan. Berkaitan dengan
agresivitas karyawan.
7. Kemantapan.
Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
Dengan
menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh
gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk
perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu,
bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku
(Robbins, 1996 : 289).
Menurut
Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe
budaya organisasi :
1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi
para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil
yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang
agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala
usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat besar
dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.
Contoh - contoh budaya organisasi sebagai
berikut:
1.
Kerapian
Administrasi
Budaya
organisasi dalam hal keraian administrasi, merupakan yang harus dihidupkan
dalam organisasi, baik itu surat-menyurat, keuangan, pendapatan karyawan,
barang masuk/keluar, dan sebagianya yang membantu dalam kinerja
organisasi.
2.
Pembagian
Wewenang Yang Jelas
Hal
ini merupakan kunci yang dapat menentukan keberhasilkan akan kinerja dalam
perusahaan. Tanpa adanya pembagian wewenang kinerja mungkin para anggota atau
karyawan dalam perusahaan tersebut akan kebingungan mana yang dijalankan dan
mana yang tidak.
3.
Kedisiplinan
Kedisiplinan
merupakan budaya organisasi yang melekat dimana pun berada. Dimana disiplin
merupakan karakter dari orang-orang sukses yang dapat menghargai waktu.
4.
Inovasi
Budaya
organisasi biasanya akan mendorong anggota team untuk melahirkan suatu ide-ide
kreatif dan inovasi baru untuk tujuan organisasi yaitu kemajuan organisasi.
Sumber:
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/teori-budaya-organisasi.html
http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-budaya-organisasi-fungsi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar