Ilmu
Budaya Dasar (Softskil)
“Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan”
Nama : Syifa
Rofiana Kuswandi
NPM : 1A114629
Kelas : 1KA38
Dosen : Bapak
Sendy Eka Nanda
SISTEM
INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
ATA
2014 / 2015
KATA
PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah,
penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar (Softskill).
Dalam
penyelesaian tugas individu ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. terutama
dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill) Bapak Sendy Eka Nanda yang
telah membina penulis.
Penulis
sadar masih banyak kekurangan didalam tugas individu ini. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga
tugas kelompok ini bermanfaat. Amien
Bekasi,
07 Maret 2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kesusastraan
adalah segala hasil cipta manusia dengan bahasa sebagai alat yang indah dan
baik isinya, sehingga dapat meningkatkan budi pekerti manusia. Menulis
menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses
yang minta pengerahan batin.
Sastra
merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti
"teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata
dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam
bahasa Indonesia kata-kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
"kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu. Yang biasa digunakan adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental dengan nuansa puitis atau
abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya yaitu diartikan
sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Dengan
mempelajari materi ini, diharapkan kita dapat membuat tulisan-tulisan seperti
prosa atau puisi dan sebagainya. Agar kita bias melestarikan budaya kita yang
sekarang hampir dilupakan begitu saja.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pendekatan Kesusastraan
Asal mula ilmu budaya dasar dinamakan
Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini
berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan
halus. Dengan mempelajari the humanities manusia akan menjadi lebih manusiawi,
lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah
nilai, yaitu nilai manusia sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus
mempelajari ilmu, ilmu tersebut yaitu the humanities, disamping tanggung
jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan,
dan terkadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities
terdiri dari filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra,
sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari
masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang mengartikan the humanities
menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang mengartikan menjadi pengetahuan
budaya.
Karena
seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah
berkomunikasi, karena tidak normative. Nilai-nilai yang disampaikannya lebih
fleksibel, baik cara penyampaian maupun isinya.
Hampir
diberbagai jaman, sastra mempunyai peranan yang sangat penting karena sastra
mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung
hampir seluruh pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami
dirinya sendiri, yang kemudian menghasilkan filsafat, manusia mempergunakan
bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian menghasilkan
ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur
hubungan antara sesama manusia yang kemudian menghasilkan ilmu-ilmu sosial,
manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya
adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra
juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah
penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga menggunakan bahasa,
adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang
diciptakan oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan
filsafat kurang berkomunikasi.
Seni merupakan peranan penting, maka
seniman sebagai pencipta karya seni juga sangat penting, meskipun yang lebih
penting adalah karya dari para seniman. Seniman adalah media penyampai
nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan ia mampu menangkap hal yang
lepas dari pengamatan orang lain.
Ilmu
budaya dasar merupakan
salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari
mata kuliah umum dasar. Ilmu budaya dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli
dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (The
Humanities), Akan tetapi ilmu budaya dasar sebagai salah satu usaha
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran mahasiswa
serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan
karya sastra, misalnya, mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori
sastra, kritik sastra, dan sebagainya. Seperti cabang-cabang the humanities
lainnya, dalam ilmu budaya dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu
disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas
masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih
humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu
yang mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the
humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
2.2
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah cerita rekaan yang diartikan
sebagai bentuk cerita atau cerita yang mempunyai pelaku atau tokoh, peristiwa
serta alur yang dihasilkan oleh imajinasi atau khayal. Prosa terbagi menjadi 2,
yaitu :
1. Prosa Lama
Prosa
lama terbagi menjadi, 5 yaitu:
1)
Dongeng merupakan cerita yang
benar-benar tidak terjadi.
2)
Hikayat adalah cerita yang sulit
diterima oleh akal sehat ,merupakan cerita rekaan, tetapi memiliki Pesan dan
amanat bagi pembacanya.
3)
Sejarah adalah kejadian masa lalu
yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.
4)
Epos adalah cerita yang menceritakan
riwayat perjuangan seorang pahlawan.
5)
Cerita Pelipur Lara adalah cerita yang
bertujuan untuk menghibur orang yang sedang sedih, terutama kaum remaja yang
sedang kasmaran. Cerita pelipur lara selalu berkaitan dengan hubungan
muda-mudi, yaitu pemuda yang mencari pasangannya dengan mengalami berbagai rintangan,
tetapi selalu berakhir dengan kebahagiaan.
2.
Prosa Baru
Prosa
baru terbagi menjadi, 5 yaitu
1)
Kisah merupakan satuan naratif yang
sering kali dibedakan dari cerita.
2)
Cerpen adalah suatu bentuk prosa
naratif fiktif yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya, tidak
bersambung-sambung.
3)
Novel adalah karya fiksi prosa yang
tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita. Novel ada yang bersifat fiktif
dan non fiktif.
4)
Biografi adalah kisah atau
keterangan mengenai kehidupan seseorang.
5)
Otobiografi adalah biografi yang
ditulis oleh subyeknya.
2.3
Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang
didapatkan oleh pembaca lewat sastra, berikut ini merupakan nilai-nilai yang
ada di dalam prosa fiksi:
1.
Memberikan wawasan, karena yang
didapatkan oleh pembaca adalah pengetahuan tentang nilai – nilai prosa fiksi
yang mereka baca.
2.
Memberikan informasi, karena yang
didapatkan oleh pembaca bukan hanya wawasan melainkan informasi yang banyak
dari berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
3.
Memberikan kesenangan, selain
memberikan wawasan dan informasi juga dapat memberikan kesenangan pembaca yang
di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman dahulu kala.
4.
Memberikan warisan, dapat di berikan kepada
cucu – cucu kita nanti untuk bekal mereka dalam memdalami prosa fiksi tersebut.
2.4
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan
dengan Puisi
Puisi merupakan sebuah
bentuk karya sastra singkat yang bertujuan untuk menuangkan apa yang ada di
pikiran kita, apa yang ada di hati kita, dan apa yang ada di jiwa kita. Puisi merupakan bentuk karangan yang
tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa
yang padat. Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
1.
Figura
bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan
memberi kejelasan tentang gambaran angan.
2.
Kata-kata
yang ambiquitas yaitu kata-kata yang memiliki makna ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata
berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.
Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberikan tambahan nilai-nilai rasa
dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih
menggugah hati pembaca.
Berikut ini salah satu contoh puisi karangan
WSRendra sebagai berikut:
SAJAK ORANG KEPANASAN
Oleh :
W.S. Rendra
Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kami bukan sekutu
Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
Karena kami telantar dijalan
dan kamu memiliki semua keteduhan
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar
maka kami tidak menyukaimu
Karena kami dibungkam
dan kamu nyerocos bicara
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan
maka kami bilang : TIDAK kepadamu
Karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana
Karena kami semua bersandal
dan kamu bebas memakai senapan
Karena kami harus sopan
dan kamu punya penjara
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu
Suara Merdeka,
Jumat, 15 Mei 1998
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena sastra dan seni merupakan materi
yang dibahas juga oleh ilmu budaya dasar. Budaya Indonesia sangat menunjukkan
adanya sastra dan seni didalamnya. Tujuan mempelajari sastra dan seni adalah
agar orang-orang yang memiliki keahlian tersebut untuk selalu berkarya dan
menciptakan karya yang dapat di hayati oleh orang lain dan dinikmati oleh kita
juga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, pikiran maupun tingkah
laku kita. Bagi yang tidak memiliki keahlian tersebu setelah mempelajari ini
diharapkan agar bisa berkarya agar seni dari negara kita terus berkembang.
Pertanyaan
1. Kesusastraan adalah
a.
segala hasil cipta manusia dengan bahasa sebagai alat yang indah dan
baik isinya, sehingga dapat meningkatkan budi pekerti manusia*
b. sebuah jenis tulisan yang memiliki
arti atau keindahan tertentu
c. ilmu yang mempelajari satu atau sebagian
dari disiplin ilmu
d. merupakan cerita yang benar-benar
tidak terjadi
2. Prosa adalah
2. Prosa adalah
a. kata-kata
yang memiliki makna ganda, banyak tafsir
b.
cerita rekaan yang diartikan sebagai bentuk cerita atau cerita yang
mempunyai pelaku atau tokoh, peristiwa serta alur yang dihasilkan oleh
imajinasi atau khayal*
c.
sebuah bentuk karya sastra singkat yang
bertujuan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran kita
d.
cerita yang menceritakan riwayat
perjuangan seorang pahlawan
3. Prosa baru terbagi menjadi 5,
kecuali
a.
Kisah
b.
Cerita pendek
c. Dongeng*
d.
Biografi
4. Prosa lama terbagi menjadi 5,
kecuali
a.
Sejarah
b.
Epos
c. Kisah*
d.
Hikayat
5. Prosa fiksi dalah
a. prosa yang mempunyai nilai-nilai yang didapatkan
oleh pembaca lewat sastra*
b. kata-kata
yang memiliki makna ganda, banyak tafsir
c.
sebuah bentuk karya sastra singkat yang
bertujuan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran kita
d. cerita yang menceritakan
riwayat perjuangan seorang pahlawan
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar