Selasa, 17 Maret 2015

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan



Ilmu Budaya Dasar (Softskil)
“Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan”




Nama              :     Syifa Rofiana Kuswandi
NPM               :     1A114629
Kelas              :      1KA38

Dosen              :     Bapak Sendy Eka Nanda









SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014 / 2015
  




KATA PENGANTAR



Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill).
Dalam penyelesaian tugas individu ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. terutama dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill) Bapak Sendy Eka Nanda yang telah membina penulis.
Penulis sadar masih banyak kekurangan didalam tugas individu ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga tugas kelompok ini bermanfaat. Amien


Bekasi, 07 Maret 2015
                                                                                                    Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

Kesusastraan adalah segala hasil cipta manusia dengan bahasa sebagai alat yang indah dan baik isinya, sehingga dapat meningkatkan budi pekerti manusia. Menulis menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses yang minta pengerahan batin.
Sastra merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata-kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Yang biasa digunakan adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental dengan nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya yaitu diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Dengan mempelajari materi ini, diharapkan kita dapat membuat tulisan-tulisan seperti prosa atau puisi dan sebagainya. Agar kita bias melestarikan budaya kita yang sekarang hampir dilupakan begitu saja.




BAB II
        PEMBAHASAN

 
2.1 Pendekatan Kesusastraan
Asal mula ilmu budaya dasar dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities manusia akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai manusia sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, ilmu tersebut yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan terkadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities terdiri dari filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang mengartikan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang mengartikan menjadi pengetahuan budaya. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi, karena tidak normative. Nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik cara penyampaian maupun isinya.
Hampir diberbagai jaman, sastra mempunyai peranan yang sangat penting karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir seluruh pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian menghasilkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian menghasilkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesama manusia yang kemudian menghasilkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga menggunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang diciptakan oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Seni merupakan peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga sangat penting, meskipun yang lebih penting adalah karya dari para seniman. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan ia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari mata kuliah umum dasar. Ilmu budaya dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (The Humanities), Akan tetapi ilmu budaya dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran mahasiswa serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya, mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebagainya. Seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam ilmu budaya dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu yang mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.


2.2  Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah cerita rekaan yang diartikan sebagai bentuk cerita atau cerita yang mempunyai pelaku atau tokoh, peristiwa serta alur yang dihasilkan oleh imajinasi atau khayal. Prosa terbagi menjadi 2, yaitu :
1.      Prosa Lama
Prosa lama terbagi menjadi, 5 yaitu:
1)      Dongeng merupakan cerita yang benar-benar tidak terjadi.
2)      Hikayat adalah cerita yang sulit diterima oleh akal sehat ,merupakan cerita rekaan, tetapi memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
3)      Sejarah adalah kejadian masa lalu yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.
4)      Epos adalah cerita yang menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan.
5)      Cerita Pelipur Lara adalah cerita yang bertujuan untuk menghibur orang yang sedang sedih, terutama kaum remaja yang sedang kasmaran. Cerita pelipur lara selalu berkaitan dengan hubungan muda-mudi, yaitu pemuda yang mencari pasangannya dengan mengalami berbagai rintangan, tetapi selalu berakhir dengan kebahagiaan.
2.      Prosa Baru
Prosa baru terbagi menjadi, 5 yaitu
1)      Kisah merupakan satuan naratif yang sering kali dibedakan dari cerita.
2)      Cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya, tidak bersambung-sambung.
3)      Novel adalah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita. Novel ada yang bersifat fiktif dan non fiktif.
4)      Biografi adalah kisah atau keterangan mengenai kehidupan seseorang.
5)      Otobiografi adalah biografi yang ditulis oleh subyeknya.


2.3           Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang didapatkan oleh pembaca lewat sastra, berikut ini merupakan nilai-nilai yang ada di dalam prosa fiksi:
1.      Memberikan wawasan, karena yang didapatkan oleh pembaca adalah pengetahuan tentang nilai – nilai prosa fiksi yang mereka baca.
2.      Memberikan informasi, karena yang didapatkan oleh pembaca bukan hanya wawasan melainkan informasi yang banyak dari berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
3.      Memberikan kesenangan, selain memberikan wawasan dan informasi juga dapat memberikan kesenangan pembaca yang di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman dahulu kala.
4.       Memberikan warisan, dapat di berikan kepada cucu – cucu kita nanti untuk bekal mereka dalam memdalami prosa fiksi tersebut.


2.4           Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi
Puisi merupakan sebuah bentuk karya sastra singkat yang bertujuan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran kita, apa yang ada di hati kita, dan apa yang ada di jiwa kita. Puisi merupakan bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
1.      Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan tentang gambaran angan.
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang memiliki makna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberikan tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati pembaca.

Berikut ini salah satu contoh puisi karangan WSRendra sebagai berikut:
SAJAK ORANG KEPANASAN
Oleh :
W.S. Rendra
Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
maka kami bukan sekutu
Karena kami kucel
dan kamu gemerlapan
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu
maka kami mencurigaimu
Karena kami telantar dijalan
dan kamu memiliki semua keteduhan
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar
maka kami tidak menyukaimu
Karena kami dibungkam
dan kamu nyerocos bicara
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan
maka kami bilang : TIDAK kepadamu
Karena kami tidak boleh memilih
dan kamu bebas berencana
Karena kami semua bersandal
dan kamu bebas memakai senapan
Karena kami harus sopan
dan kamu punya penjara
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena kami arus kali
dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu
Suara Merdeka,
Jumat, 15 Mei 1998





  
BAB III
PENUTUP

Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena sastra dan seni merupakan materi yang dibahas juga oleh ilmu budaya dasar. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Tujuan mempelajari sastra dan seni adalah agar orang-orang yang memiliki keahlian tersebut untuk selalu berkarya dan menciptakan karya yang dapat di hayati oleh orang lain dan dinikmati oleh kita juga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, pikiran maupun tingkah laku kita. Bagi yang tidak memiliki keahlian tersebu setelah mempelajari ini diharapkan agar bisa berkarya agar seni dari negara kita terus berkembang.


Pertanyaan
1.  Kesusastraan adalah
a.       segala hasil cipta manusia dengan bahasa sebagai alat yang indah dan baik isinya, sehingga dapat meningkatkan budi pekerti manusia*
b.      sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu
c.       ilmu yang mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu
d.      merupakan cerita yang benar-benar tidak terjadi 

2.  Prosa adalah
a.       kata-kata yang memiliki makna ganda, banyak tafsir
b.      cerita rekaan yang diartikan sebagai bentuk cerita atau cerita yang mempunyai pelaku atau tokoh, peristiwa serta alur yang dihasilkan oleh imajinasi atau khayal*
c.       sebuah bentuk karya sastra singkat yang bertujuan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran kita
d.      cerita yang menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan
3.  Prosa baru terbagi menjadi 5, kecuali
a.       Kisah
b.      Cerita pendek
c.       Dongeng*
d.      Biografi
4.  Prosa lama terbagi menjadi 5, kecuali
a.       Sejarah
b.      Epos
c.       Kisah*
d.      Hikayat

5.  Prosa fiksi dalah
a.     prosa yang mempunyai nilai-nilai yang didapatkan oleh pembaca lewat sastra*
b.      kata-kata yang memiliki makna ganda, banyak tafsir
c.       sebuah bentuk karya sastra singkat yang bertujuan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran kita
d.      cerita yang menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan



DAFTAR PUSTAKA








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar