Rabu, 22 April 2015

Manusia dan Keindahan



Ilmu Budaya Dasar (Softskil)
“Manusia dan Keindahan”
 

             Nama                 :       Syifa Rofiana Kuswandi

             NPM                  :       1A114629

             Kelas                  :       1KA38          

             Dosen                 :       Bapak Sendy Eka Nanda






SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014 / 2015






KATA PENGANTAR



Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill).
Dalam penyelesaian tugas individu ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. terutama dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill) Bapak Sendy Eka Nanda yang telah membina penulis.
Penulis sadar masih banyak kekurangan didalam tugas individu ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga tugas kelompok ini bermanfaat. Amien


Bekasi, 11 April 2015
                                                                                                  
                                                                                                                    Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
 



 

Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan sebaik-baiknya. Setiap manusia diberikan panca indra. Salah satunya adalah mata. Mata digunakan untuk melihat berbagai keindahan yang ada di alam ini baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan atau kebenaran mempunyai daya tarik tersendiri yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Didalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian keindahan, perbedaan antara keindahan sebagai suatu kualitas absrtak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah, pngertian tentang keindahan yang seluas-luasnya, penjelasan tentang nilai estetik, perbedaan nilai ekstrinsik dan intrinsic, pengertian tentang kontemplasi dan ekstansi, pengertian renungan dan teori-teroi dalam keserasian. Semoga makalah ini bermanfaat.






BAB II
         PEMBAHASAN









2.1  Pengertian Keindahan
      Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang hal indah di mana manusia biasanya mengekspresikan perasaan indah tersebut dengan berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat.
     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus, benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau biasanya memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
       Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”

2.2 Keindahan Sebagai Suatu Kualitas Abstrak dan Sebagai Sebuah Benda yang Indah

        Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum oleh masyarakat dan terkadang tidak sesuai dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam  keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya, biasanya dapat dipahami oleh orang-orang yang mengerti akan keindahan tersebut atau ahli dalam menngartikan maksud dari karya atau keindahan tersebut.
        Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat luas.
Contoh keindahan dalam bentuk benda secara alami misalnya manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari  Yang Maha Kuasa. Seacara buatan tangan atau karya ciptaan manusia yaitu karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.

2.3 Keindahan yang Seluas-luasnya
        Keindahan memiliki banyak pengertian. Menurut luasnya pengertian terbagi menjadi 3 yaitu : 
  1. Keindahan dalam arti luas 
  2. Keindahan dalam arti estetis murni
  3. Keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
       Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian yang bermula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu selain yang baik juga menyenangkan. Plotinus menulis mengenai ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani pada zaman dulu berbicara juga tentang sebuah pikiran yang indah dan adapt atau kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” yaitu keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
     Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas berdasarkan kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti ketidak benarannya.
      Keindahan dalam arti yang terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan, sehingga hanya menyangkut benda benda yang dapat diserap atau dapat dicerna dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.



2.4 Nilai Estetik
       Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang termasuk di dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam bidang  filsafat, istilah nilai seringkali digunakan sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness).\
       Estetik adalah rasa atau perasaan yang timbul dari seberapa indah atau mempesonanya suatu objek yang di lihat ataupun yang dirasakan oleh kita. Estetik berasal dari kata Estetika yang termasuk kedalam salah satu cabang dari filsafat dan Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu keindahan dari suatu atau beberapa objek yang indah. Nilai Estetik sendiri mempunyai arti dan nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut. Penilaian ini tergantung pada individu masing-masing saat melihat keindahan objek tersebut. Penilaian biasanya dilihat dari beberapa factor seperti latar belakang edukasi, selera maupun mindset dan karakter orang-orang tersebut.
       Nilai Estetika biasa nya terdapaat pada bidang atau dunia seni, karena seni merupakan salah satu karya yang selalu menghadirkan keindahan dalam setiap kali kita merasakan nya. Pada seni nilai Estetik sangat di butuhkan agar para seniman dapat menyajikan keindahan saat mereka menampilkan dan menyajikan kepada para penonton. Juga bisa di gunakan untuk layak atau tidak nya suatu seni untuk di pertontonkan ke masyarakat umum. Bidang seni biasanya dikaitkan dengan nilai Estetik, sebagai contoh bidang pada seni yang membutuhkan nilai estetik yaitu bidang musik, di bidang musik sangat di butuhkan keindahan agar keindahan dari musik yang di mainkan dan didengar oleh para pendengar music, saat musik dimainkan barulah musik itu di nilai dan memiliki nilai Estetik.

2.5  Nilai Ekstrinsik dan Nilai Intrinsik
      Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (Instrumental/Contribution Value), biasanya bersifat sebagai alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat atau penonton yang melihat karya seni tersebut. Contoh nilai ekstrinsik adalah puisi. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama
       Nilai Instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contoh nilai intrinsic adalah pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi.

2.6  Pengertian Kontemplasi dan Eksistansi
      Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang bagus dan indah yang merupakan suatu proses bermeditasi yaitu merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat menghasilkan suatu karya atau ciptaan.
     Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang bagus dan indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi merupakan faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan ciptaan tersebut. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda pada setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
     Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semua ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga merupakan cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.

2.7  Renungan
    Renungan berasal dari kata renung yang artinya adalah diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
1.      Teori Pengungkapan
      Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu  pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama berhubungan dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal adalah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain mengatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). 
      Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
2.      Teori Metafisik
      Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan.
       Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.

3.      Teori Psikologis
     Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis.
     Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).


2.8  Keserasian
      Keserasian berasal dari kata serasi dan kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat. Filsuf Inggris Herbert Read merumuskan definisi bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi kita (beauty is unity of formal relations among our sense-perception). Keserasian adalah perpaduan, pertentangan, ukuran, seimbang. Terdapat 2 teori keserasian
1.      Teori Objectif dan Subjectif
      Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.

2.      Teori Perimbangan
    Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan. Teori pengimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunanai Kuno dulu dipahami dalam arti terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. 
       Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Teori ini hanya berlaku dari abad ke-5 sebelum Masehi sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.





BAB III
PENUTUP



    Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang hal indah di mana manusia biasanya mengekspresikan perasaan indah tersebut dengan berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat.
     Materi ini mengajarkan kita untuk terus berkarya dan hasil karyanya tersebut bisa dihargai oleh para ahli atau masyarkat umum




Pertanyaan
1.      Keindahan adalah
a.       sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang hal indah di mana manusia biasanya mengekspresikan perasaan indah tersebut dengan berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat
b.      sebagai kualita dari benda-benda yang disusun
c.       diam-diam memikirkan sesuatu
d.      dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang bagus dan indah
2.      Ekstansi adalah
a.       sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang hal indah
b.      dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang bagus dan indah
c.       diam-diam memikirkan sesuatu
d.      sebagai kualita dari benda-benda yang disusun
3.      Keindahan memiliki banyak pengertian. Menurut luasnya pengertian terbagi menjadi
a.       5
b.      4
c.       3
d.      2
4.      Nilai Ekstrinsik adalah
a.     sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
b.     pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman
c.      sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
d.  tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan
5.      Nilai Instrinsik adalah
a.     sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
b.     sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
c.       pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman
d.   tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan



 



































 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar