Ilmu
Budaya Dasar (Softskil)
“Manusia
dan Pandangan Hidup”
Nama : Syifa
Rofiana Kuswandi
NPM : 1A114629
Kelas : 1KA38
Dosen : Bapak
Sendy Eka Nanda
SISTEM
INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
ATA
2014 / 2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah, penulis
panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar (Softskill).
Dalam penyelesaian
tugas individu ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. terutama dosen
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (Softskill) Bapak Sendy Eka Nanda yang telah
membina penulis.
Penulis sadar
masih banyak kekurangan didalam tugas individu ini. Untuk itu saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga tugas
kelompok ini bermanfaat. Amien
Bekasi,
24 Mei 2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Manusia
adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan
manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang
membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia
lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus
berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik
yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang
disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan
terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi
manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan
seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, dalam
kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir
hidup mereka sendiri. Selain itu Pandangan hidup juga tidak langsung muncul
dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam
perkembangan seorang manusia itulah proses dalam menemukan jati diri atau
pandangan hidupnya. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Dalam
penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan pendidikan. Manusia
mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal dari pendidikan.
Oleh karena itu jika kita membahas tentang pandangan hidup, tidak boleh lepas
dari pendidikan. Karena dengan pendidikan manusia dapat berpikir lebih kedepan
mulai dari kehidupan baik lahir maupun batin.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pandangan Hidup dan Ideologi
Pandangan
hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang
terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala
yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing. Saya
sebagai makhluk Tuhan yang beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada,dan sangat
berperan penting dalam kehidupan.banyak hal – hal yang tidak bisa dijelaskan
dengan akal sehat di dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita
pikirkan dengan pikiran kita yang terbatas.hal inilah yang kita sebut sebagai
iman.banyak orang yang mempertanyakan tentang kepercayaan orang lain yang tidak
bisa diterima dengan akal sehatnya. Jawabannya adalah iman.karena iman adalah
dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat.sama halnya seperti rasa sakit, cinta, dan kasih, yang kita
tidak dapat mengetahui seperti apa wujudnya, dan tidak dapat kita pikirkan
dengan akal sehat tetapi kita mempercayai keberadaan hal tersebut. Menurut
Koentjaraningrat, pandangan hidup adalah
nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh
para individu dan golongan di dalam masyarakat.
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata
ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan
beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang
diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama
di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep
ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti
sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang
eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
2.2
Cita – Cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan,
atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa
cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu
perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita
yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu
sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut
dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang
dianggap cita-cita itu.
3 Faktor yang
menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya antara lain :
·
Manusia itu
sendiri,
·
Kondisi yang
dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
·
Seberapa tinggi
cita – cita yang ingin dicapai.
2 Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya
cita – citanya antara lain :
·
Faktor yang
menguntungkan, dan
·
Faktor yang
menghambat.
2.3
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang
mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan
yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan Manusia berbuat
baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan
suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia adalah seorang pribadi
yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial:
manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong,
saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai,
saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi,
manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu
ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati
yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu
perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
2.4
Usaha Atau Perjuangan
Usaha
atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia
harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah
usaha atau perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia.
Tanpa usaha atau perjuangan manusia tak
dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras.
Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua
ketentuan akademik.
Kerja
keras itu dapat dilakukan denga otak atau ilmu atau jasmani atau tenaga, dan
bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak atau ilmunya
daripada jasmani atau tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani
atau tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan
menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin,
melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh
bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat
ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
Dalam
agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan
Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah
kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan
kamu akan mati besok”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan atau keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian atau ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan atau keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian atau ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Karena
manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara
sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan
perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong
menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi
negara, maka negara akan mengatur usaha atau perjuangan warga negaranya sedemian rupa,
sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat
dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui
pandangan hidup atau idiologi yang dianut oleh suatu negara.
2.5
Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar
pandangan hidup manusia adalah sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam
terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka.
Keyakinan atu Kepercayaan itu sendiri berasal dari akal atau kekuasaan tuhan.
Sebuah akal yang berfikir tentang pedoman yang di anut merupakan pemberian
Allah yang kemudian di implementasikan di kehidupan nyata. Keyakinan atau kepercayaan
itu sendiri nantinya akan membentuk sebuah filsafat. Menurut Prof. Dr. Harun
Nasution ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran Naturalisme, aliran
Intelektualisme, dan aliran Gabungan (Naturalisme dan Intelektualisme).Aliran
Naturalisme adalah hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang
merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan.
Aliran Intelektualisme adalah dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia
mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.Aliran Gabungan adalah dasar
aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib Minya kekuatan yang
berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.
2.6 Langkah – Langkah Berpandangan Hidup yang
Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau
bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu
tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup
itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai
penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai
langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai
langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana
mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai
berikut :
·
Mengenal
Mengenal merupakan suatu
kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas
hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin
dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita
dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan
bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
·
Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan
hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti
apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang
berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an,
Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di
dunia maupun di akherat.
·
Menghayati
Langkah selanjutnya
setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan
menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar
mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri. Menghayati disini dapat
diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan
memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa
hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang
dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu
atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan
hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu
sendiri.
·
Meyakini
Setelah mengetahui
kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi
kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita
meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan
suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai
suatu tujuan hidupnya.
·
Mengabdi
Pengabdian merupakan
sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah
dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan
mengabdi maka kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan manfaat
mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri
bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam
akherat.
·
Mengamankan
Mungkin sudah merupakan
sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan hidup lalu
ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima
dan bahkan cendemng untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan
merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti
langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah
dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang
mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu
berwujud tindakan atau lainnya.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan
pada bab-bab terdahulu, maka pada bagian ini akan dikemukakan beberapa pokok
sebagai berikut :
1. Setiap manusia pasti
memiliki pandangan hidup untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, baik sebagai
pedoman dalam hidupnya, pegangan ataupun petunjuk hidupnya.
2. Setiap manusia yang memiliki pandangan hidup
atau prinsip hidup akan menjalankan kebajikan dalam kehidupannya.
Pertanyaan
1. Pandangan hidup adalah
a.
sikap
manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam
hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang
dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing
b. sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap
suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka
c. kerja keras untuk mewujudkan cita –
cita.
d. kumpulan ide atau gagasan
2. Ideologi adalah
a. sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi
setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas,
tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya
masing – masing
b. sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap
suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka
c. kerja keras untuk mewujudkan cita –
cita.
d.
kumpulan
ide atau gagasan
3. Cita – cita adalah
a. sebuah pemikiran yang mendasar dan
mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup
mereka
b. keinginan, harapan, atau
tujuan yang selalu ada dalam pikiran
c. kumpulan ide atau gagasan
d. sesuatu hal yang penting dalam
menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh
dirinya lebih-lebih oleh orang lain
4. Kebajikan adalah
a. sesuatu hal yang penting dalam
menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh
dirinya lebih-lebih oleh orang lain
b. sebuah pemikiran yang mendasar dan
mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup
mereka
c.
perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan
perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika
d. kumpulan ide atau gagasan
5. Pengabdian adalah
a.
sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang
telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain
b.
sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam
terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka
c.
kumpulan ide atau gagasan
d.
kerja keras untuk mewujudkan cita – cita.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar